Popular Post

Tuesday, November 17, 2009

Ayo Menulis


Menulis merupakan satu dari sekian banyak tradisi peradaban manusia yang telah diwariskan sejak dulu. Dimulai dari sejak masa manusia purba pada permulaan masa sejarah (masa sejarah sendiri berarti masa setelah manusia mengenal tulisan), yang diawali dengan gambar-gambar sederhana yang dipahat di dinding-dinding gua, berkembang menjadi tulisan yang menggunakan simbol-simbol khusus yang mewakili maksud/makna tertentu seperti pada contoh tulisan mesir kuno dan terus berkembang menjadi tulisan dengan menggunakan huruf seperti sekarang.

Ketika kita berbicara mengenai menulis, mungkin yang ada di benak sebagian besar orang hanyalah sebuah kegiatan yang hanya melibatkan pena dan kertas yang membosankan dan tidak menyenangkan. Akan tetapi, bagi sebagian orang lainnya menulis merupakan sebuah hobi yang sangat menarik dan menyenangkan. Bahkan dari hobi yang tadinya hanya sekedar kegiatan pengisi waktu luang tersebut banyak orang telah mendapat pencapaian besar dalam hidupnya. Sebagai contoh kita bisa melihat Andrea Hirata yang telah berhasil menjadi seseorang yang dikenal luas di masyarakat karena buah karyanya yang fenomenal, Laskar Pelangi. Hal ini sangat membanggakan, mengingat latar belakang pendidikannya adalah ekonomi, dan jelas tak ada sangkut pautnya dengan dunia sastra. Selain Andrea Hirata, satu orang lagi yang cukup menggebrak dalam dunia kepenulisan adalah JK Rowling, sang penulis novel Harry Potter yang sudah dialihbahasakan ke berbagai bahasa dan sekarang sudah sangat familiar bagi sebagian besar warga dunia. Konon kabarnya royalti yang beliau dapatkan dari hasil karyanya tersebut sudah berhasil mensejajarkan kekayaannya dengan ratu Elizabeth dari Inggris. Ini adalah salah satu bukti bahwa hobi yang dikembangkan secara konsisten akan menghasilkan sesuatu yang bisa dibangakan.

Hobi menulis merupakan sebuah hobi yang sangat positif. Dengan menulis seseorang dapat berhubungan dengan jutaan orang melalui tulisannya dan berbagi ide serta pemikiran melalui kata-kata tanpa perlu bersuara.

Kegiatan menulis apabila dikerjakan secara berkesinambungan akan menghasilkan dampak-dampak positif bagi si penulis. Menulis dapat membantu seseorang mengembangkan kepribadiannya, sebab dengan menulis seseorang akan lebih mengenal dirinya sendiri, pemikiran-pemikirannya, mengetahui apa yang disukai dan dibenci oleh dirinya, apa yang benar-benar diinginkannya, serta membantu mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan di sekitarnya. Dengan demikian orang tersebut akan berkembang menjadi seseorang yang mampu berpikir kritis dan inovatif dalam menghadapi setiap masalah yang timbul dalam hidupnya.

Selain itu, kegiatan menulis juga bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita. Sebab untuk menjadi seorang penulis yang baik tentunya kita harus menjadi pembaca yang baik pula. Hal ini dikarenakan untuk membuat suatu tulisan yang berkualitas mengenai suatu hal kita harus mampu mengungkapkan hal tersebut dari berbagai sudut pandang sebagai bahan perbandingan dengan tujuan untuk mempertegas maksud serta menguatkan argumen yang kita ungkapkan.

Terlepas dari semua manfaat hobi menulis yang saya sebutkan diatas, tak banyak diantara kita yang memiliki kegemaran ini. Bukanlah suatu hal yang aneh ketika seseorang mengatakan bahwa dirinya tidak suka menulis karena menulis itu membosankan, atau karena ia mengalami banyak hambatan selama proses mencoba menulis seperti kehabisan ide atau merasa tak memiliki bakat untuk menulis.
Tapi justru disanalah letak dari seni menulis itu sendiri. Inspirasi tak perlu kita cari, karena ia yang akan menghampiri kita pada saat yang tepat.

Mengutip dari perkataan salah satu dosen mata kuliah Bahasa Indonesia di UPI ini, ”Stuck saat menulis adalah orgasme terbesar bagi seorang penulis, karena orang yang tidak menulis takkan pernah tahu seperti apa rasa puas yang kita dapat ketika berhasil menerobos jalan buntu dalam pikiran kita”. Bukankah akan sangat menyenangkan sekali apabila kita dapat membuat sebuah tulisan, kemudian tulisan tersebut mendapat apresiasi dari orang yang membacanya, terlebih apabila tulisan kita itu dapat dimuat di media massa dan mendapat penghargaan ataupun pujian dari khalayak?

Oleh karena itu, marilah kita galakkan hobi menulis di kalangan pelajar dan mahasiswa, karena ciri majunya peradaban suatu bangsa akan terlihat dari berapa banyaknya tulisan (buku) yang dibuat oleh bangsa itu. Sudah saatnya bangsa kita bangkit dari keterpurukan di berbagai bidang selama ini. Jangan takut untuk menulis, karena sekali lagi, menulis bukanlah persoalan bakat.

No comments:

Post a Comment